Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola Sebut Tiga Klub Indonesia Yang “Pelit” Terhadap Wasit

Wakil ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola, Brigjen Pol. Krishna Murti, mengungkapkan beberapa klub yang diketahuinya tidak mencoba mengatur pertandingan dengan cara membayar wasit. Hal itu diketahuinya berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para wasit yang telah diperiksa oleh tim Satgas Anti Mafia Bola.

Sementara ini, Krishna melalui akun instagram pribadinya mengungkapkan ada tiga klub yang diistilahkannya “pelit” terhadap wasit. Ketiga klub itu adalah PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Persib Bandung.

Khusus untuk Persib, Krishna menuturkan itu hanya untuk musim 2018. “Menurut salah satu wasit yg diperiksa: Untuk khusus tahun 2018 kemarin, klub ini termasuk salah satu yang sama sekali tidak mau kasih apapun ke wasit,” tulis Krishna.

Pilihan Editor

  • Gianfranco Zola, Zinedine Zidane & Kandidat Pengganti Maurizio Sarri Di Chelsea
  • Kala Mr Liga Champions Melempem
  • Exco PSSI Putuskan Gelar KLB
  • Piala AFF U-22 2019: Jadwal Timnas Indonesia
  • “Wasit ditanya kenapa cuma sebut tahun 2018? Dia bingung jawabnya. Setidaknya, klub ini mau berubah,” tambahnya.

    Selain itu, pria berusia 49 tahun tersebut juga menuturkan para wasit di Indonesia takut dengan Komite Wasit. Mengingat, Komite Wasit yang berwenang untuk memberikan penugasan kepada wasit di kompetisi Indonesia.

    “Mereka dianggap bermasalah kalau tidak nurut kepada orang-orang yang mengatur mereka di Komite Wasit dan PSSI. Dan mereka lebih takut lagi kalau klub yang bertanding milik petinggi PSSI. Faktanya banyak wasit baik malah jarang dapat penugasan. Jadi sebenarnya yg bermasalah itu siapa?” ucapnya.

    Maka itu, pria lulusan Akademi Kepolisian 1991 ini mencoba memberikan saran terkait Komite Wasit. Pertama, dia menyarankan Komite Wasit PSSI untuk dirombak diganti dengan orang-orang baik. Kemudian, Latih ulang seluruh wasit di Indonesia, memberikan honor yang pantas kepada wasit dan perangkat pertandingan.

    Dia menambahkan, wasit juga harus diberi fasilitas uang transportasi dan uang hotel, serta jangan beri kesempatan tuan rumah dan tim tamu melayani dan bertemu wasit. Selanjutnya harus ada pengawasan ketat saat pertandingan, pecat seumur hidup yang melanggar.

    Saran berikutnya adalah jangan biarkan petinggi PSSI juga jadi pemilik klub, sehingga harus memilih jadi pengurus PSSI atau pemilik klub. Terakhir, dia menuturkan harus ada buka-bukaan jadwal penunjukkan wasit ke publik sejak jauh hari.

    “2019 harus bersih semua. Semua suporter harus bersatu untuk Indonesia yang lebih baik,” tegasnya.

    Exit mobile version