Liga Indonesia

Persija Jakarta Upayakan Bantuan Hukum Untuk Marko Simic

Persija Jakarta tidak tinggal diam terkait kasus yang menimpa salah satu pemain asing mereka, Marko Simic. Seperti diberitakan sebelumnya, Simic tersandung kasus dugaan pelecehan terhadap seorang wanita di dalam pesawat saat perjalanan dari Bali menuju Sydney.

Lantaran hal itu, paspor Simic ditahan oleh pengadilan Australia, dan tidak bisa meninggalkan negara tersebut hingga proses hukum berikutnya pada 9 April mendatang.

“Kami baru komunikasi, karena memang kami sedang mencarikan pengacara untuk bantuan hukum terkait persoalan ini. Kedua, bahwa kasus ini kan di luar kasus yang sifatnya (masuk) area sepakbola.Hal lain lagi, federasi (PSSI) kami mintakan bantuan untuk mencarikan jalan tengah, supaya bisa berinteraksi dengan Federasi Sepakbola Australia. Supaya paling tidak ada suatu perlindungan dia sebagai pemain sepakbola,” kata Ferry Paulus, CEO Persija.

Pilihan Editor

  • Manchester United 0-2 PSG: Lima Pelajaran Berharga Yang Bisa Dipetik Ole Gunnar Solskjaer
  • Kalah Dari Paris Saint-Germain, Ini Sederet Catatan Kelam Manchester United
  • Sorot Sepekan (6-12 Februari): Chelsea Hancur Lebur Di Manchester
  • Kiper Legendaris Inggris Gordon Banks Meninggal Dunia
  • “Kemudian hal lain lagi karena ini menyangkut hukum yang tidak kita pahami, hukum negara lain, kami juga sudah mintakan Simic ke kedutaan Kroasia untuk menanyakan standing legal opinion.Yang pasti Persija akan berupaya mencarikan keadilan dan perlindungan hukum untuk dia,” tambah Ferry.

    Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI itu mengakui, hal ini sangat merugikan bagi Persija dari sisi kredibilitas. Apalagi kasus seperti ini sudah pernah ada yang melibatkan Simic di Indonesia. Ketika itu, Simic diduga melakukan pelecehan terhadap pedangdut wanita Via Vallen.

    “Tapi, apapun itu ceritanya Persija pada posisi asas praduga tak bersalah harus dikedepankan dan juga tentunya upaya yang maksimal akan kami berikan kepada dia.Persoalan kami, karena ini kan menyangkut hukum internasional, nah kami sudah satu jam ini mencarikan pengacara yang mengerti hukum di sana seperti apa. Kami juga harus sinkronkan itu. Informasinya kan Simic tidak bisa keluar dari Austrlia sampai 9 April, itu yang tidak mudah. Apakah efektif kalau kami datangkan pengacara dari Indonesia atau kami mencarikan pengacara di sana melalui KBRI Australia,” jelasnya.

    Related Articles

    Check Also
    Close
    Back to top button