PSIS Semarang harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari Piala Indonesia 2018/19. Itu setelah, pada babak 16 besar mereka harus mengakui keunggulan Bhayangkara FC dengan skor agregat 5-2.
Pada leg pertama di kandang Bhayangkara, sebenarnya PSIS mampu tampil apik dan berhasil meraih hasil imbang 1-1. Sayangnya, pada leg kedua yang digelar di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Minggu (24/2) petang, mereka malah kalah telak 4-1 dari Bhayangkara.
Tak ayal, raut kekecewaan terpancar dari wajah pelatih PSIS, Jafri Sastra. “Pertama saya minta maaf kepada suporter yang sudah hadir di sini. Pertandingan hari ini kami tidak sesuai harapan. Kedua, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan pertandingan,” kata Jafri, selepas pertandingan.
Pilihan Editor
Jafri mengakui, tiga gol Bhayangkara yang dilesakkan melalui tendangan bebas tidak terlepas dari kesalahan yang dilakukan para pemainnya. Ini menjadi catatan tersendiri bagi mantan pelatih Semen Padang tersebut.
“Kami sempat unggul dari Bhayangkara FC, tapi tiga bola free kick jadi hukuman bagi kami. Kami tidak bisa ambil poin. Tapi apapun itu, ini adalah pembelajaran buat kami. Intinya kami butuh proses untuk pertandingan berikutnya. Habis Piala Indonesia, ada Piala Presiden, terus Liga 1,” jelas pelatih berusia 53 tahun tersebut. ujar pelatih berusia 53 tahun itu.
Sementara itu, pemain PSIS, Aldaier Makatindu, mengaku memetik pelajaran dari kekalahan ini.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya hanya berharap pertandingan ke depan kami lebih baik lagi,” ucap Aldaier.