Liga Indonesia

Persipura Jayapura: KLB Bisa Jadi Alat Provokasi

Persipura Jayapura tidak sepakat untuk diadakan Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat. Saat ini, suara untuk menggelar KLB PSSI semakin kencang, setelah pelaksana tugas (Plt) ketua umum PSSI
, Joko Driyono, ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola.

Sekretaris umum Persipura, Rocky Bebena, menilai KLB bukan solusi untuk memecahkan persoalan yang ada saat ini. Terutama terkait pengaturan skor. Bahkan menurutnya, KLB malah bisa memunculkan kegaduhan jelang agenda penting negara, yakni Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang akan berlangsung pada, 17 April nanti.

“Jangan salah persepsi dulu, jangan dulu bawa ke KLB karena kasus ini (Joko Driyono jadi tersangka). Apalagi ketua umum itu kemarin mengundurkan diri, berarti harus diganti dengan pelaksana tugas (Plt), jadi kalau bermasalah lagi, maka Exco tertua bisa menjadi pengganti untuk melaksanakan tugas itu,” kata Rocky.

Pilihan Editor

  • Sorot Sepekan (13-19 Februari): Liga Champions Kembali Bergulir
  • Liverpool Versus Bayern Munich: Dua Raksasa Eropa Yang Jarang Bertemu
  • Hasil Undian Perempat-Final Piala FA: Manchester United Jumpa Wolverhampton
  • Piala AFF U-22 2019: Jadwal Timnas Indonesia
  • “Kami bukan tidak mau melaksanakan KLB pasca kasus itu, tapi agenda penting sekarang sudah dekat Pilpres dan Pileg. Semua harus menghargai agenda negara ini dan jangan meremehkan agenda ini,” tuturnya.

    Maka itu, dia menyarankan, kalau pun harus ada KLB, sebaiknya digelar setelah Pilpres dan Pileg.

    “Karena kalau sekarang digelar, KLB itu bisa menjadi sebagai alat provokasi sekaligus bisa mengganggu sistem. Biarkan kepengurusan periode ini berakhir, karena hanya tersisa setahun lagi untuk memilih ketua umum baru,” pungkasnya.

    Related Articles

    Back to top button