Manchester United harus menerima kenyataan kalah dua gol tanpa balas saat menjamu Paris Saint-Germain di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (13/2) dini hari WIB tadi.
Di pertandingan yang digelar di Old Trafford semalam, United yang diunggulkan justru tidak sanggup memberi ancaman kepada lini belakang lawan, yang di partai ini sejatinya datang dengan kondisi pincang setelah ditinggal sejumlah pemain bintangnya.
Absennya Neymar, Edinson Cavani sampai Thomas Meunier tidak begitu berpengaruh buat juara Prancis tersebut karena mereka tetap sanggup meraih kemenangan berkat andil besar Angel di Maria dan Kylian Mbappe.
Pilihan Editor
Ini juga merupakan kekalahan perdana United bersama manajer interim Ole Gunnar Solskjaer, dan ia bisa memetik lima pelajaran berharga dari duel di kompetisi elite Eropa sebagai berikut:
1. Tak Boleh Terlalu Terbuka Lawan Klub Besar
Dengan lini belakang yang masih belum meyakinkan, adalah sebuah kesalahan untuk melancarkan serangan terstruktur yang tinggal menyisakan duet bek sentral di depan David de Gea. Beberapa kali pemain depan PSG mampu memanfaatkan serangan balik yang dibangun dan United beruntung tidak kebobolan lebih dari dua gol.
2. Ashley Young Bukan Fullback
Meski dikategorikan serbabisa, Young yang bertindak selaku kapten justru menunjukkan bahwa ia bukan pilihan yang cocok ketika diturunkan di posisi fullback kanan karena sering diperdaya mantan rekan setimnya yakni Di Maria. Permasalahan fullback ini sudah berlangsung sejak era Louis van Gaal dan sampai sekarang belum juga teratasi sekali pun mereka punya Diogo Dalot yang masih mentah.
3. Tak Ada Kreativitas Jika Paul Pogba Dimatikan
Serangan United di bawah Ole kerap diawali dari kaki Pogba. Tapi karena yang bersangkutan dikawal ketat oleh Marquinhos, pemain internasional Prancis itu menjadi frustrasi dan akhirnya diusir keluar wasit setelah mendapatkan kartu kuning kedua. Sebaliknya, permainan yang coba mereka usung dari sektor sayap juga tidak pernah membuahkan hasil ketika menempatkan Marcus Rashford sebagai ujung tombak.
4. Duet Bek Sentral Yang Belum Teruji
Musim ini United telah membiarkan gawangnya bobol sebanyak 35 kali dari 26 laga di Liga Primer dan itu menjadi bukti bahwa ada masalah di lini belakang mereka. Meski statistik tersebut membaik sejak dipegang Ole, namun kekhawatiran tetap saja ada karena bek yang dimiliki tidak benar-benar mampu melindungi De Gea dari gempuran di kesempatan awal. Victor Lindelof dan Eric Bailly di partai semalam terlihat kalang kabut saat menghadapi kecepatan lari Mbappe.
5. Kurang Disiplin & Mudah Lengah
Gol pertama PSG yang lahir dari kaki Presnel Kimpembe menunjukkan betapa lemahnya fokus United saat menghadapi set-pieces. Lebih dari itu, dua fullback yang maju ke depan juga sering terlambat turun ketika tidak dalam posisi menguasai bola dan itu memudahkan pemain lawan untuk mengobrak-abrik lewat kecepatan yang dimiliki. Mbappe menunjukkan itu beberapa kali di pertandingan ini dan Ole harusnya mengambil catatan atas kekalahan perdananya.