Status tersangka yang didapatkan Joko Driyono tak lantas membuat jabatannya hilang di PSSI. Pria yang karib disapa Jokdri tersebut menjabat sebagai Plt ketua umum induk sepakbola nasional itu.
Kepastian ini disampaikan langsung sekjen PSSI Ratu Tisha. Menurutnya, tidak dicopotnya Jokdri dari jabatannya tersebut karena pihaknya beracuan dengan statuta yang ada.
“Iya masih [Plt] ketua umum, posisinya kami menjalankan sesuai statuta saja di statuta tidak di mention tentang apa-apa, jadi kami jalankan. Dan yang paling penting, itu bukan area itu,” kata Tisha, Senin (18/2).
Pilihan Editor
Lebih lanjut, Tisha menyatakan tetap menghormati proses hukum yang sedang dijalani Jokdri. Maka dari itu, ia bakal terus melihat perkembangan yang terjadi dengan situasi tersebut.
“Yang paling penting, fokus kami untuk menjalankan program, manajemen layer di area kesekretariatan jendral-an. Hasil dari kongres tidak pernah selesai, tidak boleh berhenti. Lebih tepatnya, terikat apapun di area political layer. Kami pasti hormati proses hukum, tapi yang jelas, saat ini, PSSI harus fokus untuk seluruh program yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Bola menetapkan tersangka Jokdri. Sosok asal Ngawi, Jawa Timur tersebut diduga menjadi orang yang menyuruh Musmuliadi dan Muhammad Murdani Mogot menerobos masuk ke eks kantor PT Liga Indonesia, yang sudah diberi garis polisi.