Komite Eksekutif (Exco) PSSI telah menggelar rapat, Selasa (19/2) malam. Selain memutuskan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, mereka juga mengantisipasi kemungkinan jika pelaksana tugas (Plt) ketua umum Joko Driyono berhalangan memimpin organisasi.
Seperti diketahui, saat ini Joko memang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola bentukan Polri. Hanya saja memang, sementara ini pria asal Ngawi itu masih belum ditahan pihak kepolisian.
Namun untuk mengantisipasi situasi yang tidak terduga ke depan, Exco PSSI sudah memutuskan untuk memberikan kewenangan kepada Iwan Budianto yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua umum (waketum), menggantikan peran Joko jika berhalangan memimpin federasisepakbola Indonesia itu.
Pilihan Editor
“Pengganti sementara Bapak Iwan. Itu otomatis,” kata Refrizal, anggota Exco PSSI.
“Kalau Bapak Joko berhalangan, misalnya disangka, apakah disidang, atau masuk tahanan, kami tidak tahu kemungkinan ke depannya. Bisa ditahan 1×20 hari bisa diperpanjang, kami tidak tahu, karena PSSI ini kan harus berjalan terus, harus ada Plt ketua umumnya. Paling mungkin Bapak Iwan,” jelas Refrizal.
Meski sudah otomatis, Refrizal mengaku tidak bisa berspekulasi soal nasib Joko.”Tetap Exco menunjuk, tapi kami tidak tahu posisi Bapak Joko seperti apa? atau bertahan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Refrizal memberikan gambaran mengenai posisi anggota Exco PSSI, Johar Lin Eng, yang saat ini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pihak Kepolisian karena diduga terlibat pengaturan skor. Johar sendiri saat ini belum menyatakan mundur dari PSSI.
“Memang boleh? Ya, sampai sekarang Bapak Johar Lin Eng belum mengundurkan diri. Tapi dia absen dalam rapat juga? Ya, kami mengedepankan, karena kami negara hukum, praduga tidak bersalah. Kalau dia tak mundur, itu hak dia, mustahil kami memaksa,” ujarnya.
Mengenai waktu penunjukan Iwan sebagai Plt Ketua Umum PSSI, Refrizal hanya mengatakan secepat mungkin, karena banyak agenda menanti PSSI.