BERITA BARCELONA – Javier Saviola Ungkap Alasan Lionel Messi Kesulitan Di Timnas Argentina
Mantan penyerang Real Madrid dan Barcelona, Javier Saviola, menilai cukup wajar prestasi Lionel Messi bersama tim nasional Argentina tidak segemilang di Blaugrana.
La Pulga sukses meraih berbagai trofi prestisius di Camp Nou, dengan gelar La Liga Spanyol (9), Copa del Rey (6), Supercopa de Espana (7), Liga Champions (4), Piala Super Eropa (3), dan trofi Piala Dunia Antarklub (3) menghiasi lemari koleksi trofinya.
Namun, berbanding terbalik dengan gelar juara bersama Argentina, Messi hanya mampu meraih dua gelar yaitu Piala Dunia U-20 dan medali emas Olimpiade 2008.
Pilihan Editor
Bagaimanapun juga, Saviola tidak mengerdilkan kontribusi Messi di tim nasional, karena ia mampu mengantar mereka melaju ke empat final turnamen prestisius.
“Dia telah bermain tiga kali di final Copa America dan menjadi runner-up Piala Dunia, meski sayangnya dia tidak berhasil juara,” ujar Saviola secara eksklusif kepada Goal Turki.
“Tetapi, tetap saja, Messi adalah pemain terbaik di dunia dan mungkin dalam sejarah. Kami selalu berusaha meraih gelar juara bersama Argentina, ini tantangan yang harus kami lalui.
“Bermain dengan tim nasional berbeda, karena Argentina bukan Barcelona. Di Barcelona, mereka berlatih setahun penuh, pemain-pemain telah berkumpul bersama selama bertahun-tahun dan semua metode berbeda. Saya pikir itu menjadi perbedaan besar.”
Sempat menyebut Messi sebagai pemain terbaik dalam sejarah, Saviola bagaimanapun juga enggan membandingkan pemain Blaugrana tersebut dengan legenda terbesar tim Tango, Diego Maradona.
“Sulit membandingkan mereka karena kita berbicara tentang dua periode waktu yang sangat berbeda,” imbuh Saviola. “Maradona seperti simbol bagi kami, pemain yang memberi kami Piala Dunia.
“Mereka pemain yang sangat berbeda, dari masa yang sangat berbeda. Sebagai orang Argentina, saya hanya bisa bangga memiliki dua pemain terbaik dunia dalam periode 30 tahun. Daripada membandingkan mereka, lebih penting lagi adalah menikmati kehormatan eksistensi mereka berdua.”