Joko Driyono Seperti Menunggu Detik-Detik Terakhir Di Dua Terminal
Mukanya tampak lelah setelah menjalani pemeriksaan 22 jam di Polda Metro Jaya. Sejumlah pertanyaan diberikan penyidik untuk Plt ketua PSSI Joko Driyono, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola.
Meski begitu, pria yang karib disapa Jokdri ini tetap menyempatkan waktu untuk menjawab pertanyaan wartawan yang sudah sabar menunggu dari kemarin (21/2). Ia, menjelaskan penyidik bersikap baik selama pemeriksaan.
Hanya saja, Jokdri enggan menyebutkan secara gamblang pertanyaan yang diajukan penyidik. Ia, mengatakan ada sekitar 17 pertanyaan yang diberikan penyidik ketika proses pemeriksaan berlangsung.
Pilihan Editor
Satu di antara pertanyaan yang diajukan adalah terkait peristiwa yang terjadi eks kantor PT Liga Indonesia. Jokdri, disebut menjadi orang yang menyuruh tiga tersangka lainnya, Mardani Mogot, Musmuliadi, dan Abdul Gofur menerobos masuk ke tempat tersebut untuk merusak barang bukti.
Padahal, ketika itu Satgas Anti Mafia Bola sudah memberikan garis polisi, yang artinya tidak boleh ada orang yang masuk ke sana. Alhasil, Jokdri dapat dikenakan beberapa pasal.
Mulai dari pasal 363 KUHP terkait pencurian dan pemberatan, kemudian pasal 232 KUHP tentang perusakan pemberitahuan dan penyegelan. Ada juga pasal 233 KUHP tentang perusakan barang bukti dan yang terakhir adalah pasal 235 KUHP terkait perintah palsu untuk melakukan tindak pidana yang disebutkan di pasal 232 KUHP dan 233 KUHP.
“Saya sampaikan penyidik dan Satgas telah melayani proses penyidikan dengan baik dan nyaman, profesional, dan saya merasa dalam pemeriksaan yang cukup lama tapi bisa menjalaninya,” kata Jokdri, Jumat (22/2).
“Yang alot? Saya mohon maaf tak bisa menyampaikan subtansinya karena itu termasuk dalam proses. Semua hal yang teman-teman tanyakan saya tak bisa sampaikan karena ini sudah masuk ke proses hukum ya kami ikuti dan saya siap menjalankan,” tambahnya.
Selain itu, Jokdri menyadari tak lama lagi menjabat di PSSI. Hal tersebut karena komite eksekutif (Exco) PSSI, memutuskan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), dalam waktu dekat ini.
Sosok asal Ngawi, Jawa Timur tersebut pun menyatakan bakal memanfaatkan waktu yang ada untuk memberikan yang terbaik untuk PSSI. Ia sadar fokus bakal terbagi karena bakal menjalani proses pemeriksaan lanjutan dengan Satgas Anti Mafia Bola.
“Saya secara pribadi membayangkan layaknya menunggu detik-detik terakhir di dua terminal penting, mengakhiri kepengurusan sekaligus menyongsong keputusan proses hukum ini,” ujarnya.
“Dalam masa itu saya ingin mengabdikan waktu yang ada terproses dan semua aktivitas organisasi bisa berjalan sebaik-baiknya. Bisa saja akan ada pertemuan berikutnya untuk melengkapi data-data yang dirasa kurang dan saya siap melakukan pemeriksaan berikutnya,” imbuhnya.